Perjalanan ke Pantai Pok Tunggal memang tak terduga. Awalnya disuguhi jalan yang sulit, ternyata berujung pada nirwana tersembunyi yang memikat hati dan menantang nyali. Sebatang pohon yang ikonik menciptakan pantai ini makin cantik.
Lepas dari perjalanan yang mendebarkan, sebuah pemandangan anggun pun terbentang di depan mata. Hamparan pantai pasir putih dengan ombak biru yang menghempas seolah menjadi penawar lelah sehabis menyusuri jalan sempit bebatuan tadi. Terlihat beberapa cukup umur yang asyik bermain ombak pantai sambil sesekali bergaya di depan kamera. Sebatang pohon Duras tumbuh rindang di bibir pantai dan menjadi ikon pantai ini. Pohon yang konon sulit tumbuh ini sangat dijaga keberadaannya oleh penduduk setempat, jadi jangan heran bila ada teguran bila memanjat pohon tersebut.
Namun pesona yang bergotong-royong dari Pok Tunggal ialah barisan tebing karang yang bangkit gagah bagaikan benteng yang melindungi pantai ini dari dunia luar. Tebing-tebing yang tegak lurus menyerupai dinding karang setinggi 50-an meter ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai arena olahraga panjat tebing. Tentu saja butuh nyali dan keterampilan luar biasa untuk memanjat tebing ini sebab sampai sekarang belum ada jalur pemanjatan (Sept 2012). Semoga tak usang lagi ada pemanjat yang menaklukkan tebing ini dan membuka jalurnya.
Di tebing-tebing karang pantai ini masih terdapat primata liar. terlihat kawanan simpanse liar melompat dari balik tebing di sebelah timur. Anehnya di pantai ini juga terdapat mata air tawar, kemungkinan besar berasal dari anutan sungai bawah tanah khas tempat karst. Sumber air itulah yang memenuhi kebutuhan warung-warung makan dan kamar mandi umum hasil swadaya masyarakat setempat.