
Jakarta – Untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), Kementerian Pariwisata berupaya menjalankan taktik fishing in another pond, atau menjaring di bak tetangga yang sudah banyak ikannya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya mengatakan, bak yang dimaksud ialah hub-hub regional yang secara geografis berdekatan dengan Indonesia. Seperti Changi-Singapura, KLIA-Kuala Lumpur, dan Suvarnabhumi-Thailand. Dengan langkah yang tepat, para wisman yang sudah berada di hub-hub regional sanggup ditarik untuk melanjutkan liburannya ke Indonesia.
“Strategi ini sebagai tanggapan dari masih kurangnya jumlah seat dan direct flight dari originasi ke Indonesia,” ujar Nia, dalam keterangan tertulis, Rabu (29/5/2019).
Sebagai salah satu langkah taktik tourism hub, Kemenpar melalui Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) menggandeng Singapore Airlines chapter Eropa untuk bekerja sama dalam Familiarization Trip (Famtrip). Perjalanan wisata pengenalan penyedia bisnis ini diikuti oleh 46 tour operator partner Singapore Airlines dari Belanda.
“Adapun bentuk kolaborasi yang diberikan Singapore Airlines berupa tiket internasional PP. Sedangkan Kemenpar menyelenggarakan land arrangement aktivitas di Indonesia,” jelasnya.
Menggunakan Singapore Airlines, akseptor akan terbang dari Dusseldorf. Setelah bermalam di Singapura, akseptor melanjutkan perjalanan ke Indonesia dengan 3 grup trip.
Grup pertama ke destinasi Sumatera Utara. Mereka diajak ke Rumah Cagar Budaya Tjong A Fie, Bukit Lawang (jungle trekking untuk melihat orangutan), dan Tubing di Sungai Bohorok. Peserta juga mengunjungi Danau Toba dan Pulau Samosir, Istana Maimun, serta Hospitality menggunakan baju tabiat dan spa.
Grup kedua terbang ke Sulawesi Selatan, mengunjungi Gua Leang Leang, Rammang Rammang, Rumah Tongkonan Kete Kesu, Pemakaman Lemo, Pemakaman Kote, dan Pemakaman Londa. Selanjutnya ke Buntu Burake, Fort Rotterdam, Pelabuhan Paotere, dan Hospitalitycooking class.
Sementara grup ketiga ke Yogyakarta dan Bandung untuk menikmati destinasi Candi Prambanan, Keraton Yogyakarta & Taman Sari, Museum Ullen Sentalu, Lava Tour Merapi, dan ke Candi Borobudur. Berikutnya Cycling Tour Kota Bandung, mengunjungi Pusat Kesenian Angklung, Bandros & Heritage Tour, serta Hospitality Patehan (upacara minum teh khas Keraton).
Asisten Deputi Pemasaran II Regional IV Kemenpar Agustini Rahayu menyatakan, dalam setiap aktivitas diagendakan greeting dari ASITA dan perwakilan tour operator lokal dengan akseptor Famtrip. Tujuannya semoga sanggup saling mengenal dan mengawali jalinan kolaborasi dalam mempromosikan paket-paket wisata yang ada di daerah.
Sumber detik.com