
Jakarta – Papua punya banyak cerita. Tak hanya suku dan alamnya, tapi ada sejarah dunia yang terjadi di sana. Peperangan antara AS melawan Jepang di Perang Dunia II.
Indonesia tak dapat lepas dari sejarah Perang Dunia II (1939-1945). Perang dengan tokoh utama Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu melawan Jepang.
Perang Dunia II dimenangkan oleh sekutu, meski dengan cara mengenaskan yakni mengebom kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Tahun 1945 Jepang mengaku kalah dan menyerah, lantas Indonesia pun berhasil merdeka dari jajahannya.
BACA JUGA: Apakah Ada Suku Kanibal di Papua?
Bicara Perang Dunia II, maka Papua tak dapat dilepaskan. Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menjelaskan bahwa Papua ialah daerah pertempuran andal antara AS melawan Jepang pada Perang Pasifik yang menjadi bab Perang Dunia II.
“Papua ialah satu-satunya daerah pertempuran andal antara AS melawan Jepang di masa Perang Pasifik di Indonesia pada masa Perang Dunia II. Oleh lantaran itu, ditemukan banyak kerangka tentara Jepang dan AS di sana,” terangnya kepada detikcom, Kamis (8/8/2019).
Mengenai Perang Pasifik secara singkat, perang ini terjadi antara tahun 1941-1945. Kala itu, Jendral Douglas MacArthur yang memimpin pasukan AS di Filipina, dipukul mundur hingga ke Australia oleh tentara Jepang. Sebelumnya, Jepang sudah lebih dulu memborbardir pangkalan perang AS di Pearl Harbor, Hawaii.
![]() |
Namun di tahun 1944, Jendral Douglas MacArthur bersama pasukannya kembali untuk melawan Jepang. Dia berlabuh di Jayapura, lalu menggunakan taktik ‘Lompat Katak’. Pelan-pelan dari Papua hingga Morotai, AS mengalahkan Jepang.
Hingga akhirnya, Jendral Douglas MacArthur gantian memukul mundur Jepang di tahun 1945. Jepang pun kalah.
“Pertempuran AS melawan Jepang di Papua terjadi di Jayapura, Sarmi, Biak, Tambrauw, Sorong, teluk Bintuni, Fakfak dan Kaimana,” terang Hari.
![]() |
Coca-Cola Vs Sake
Hari yang sudah dari tahun 2008 menjadi peneliti di Balai Arkeologi Papua menjelaskan, banyak sisa-sisa peninggalan peperangan antara AS dan Jepang. Termasuk, tulang belulang manusia!
“Diperkirakan ada 20 ribu tulang belulang pasukan Jepang, sedangkan tentara AS sekitar ratusan. Tulang belulangnya kadang dijumpai bercampur di satu tempat,” terang laki-laki asal Yogyakarta tersebut.
Pemerintah Jepang semenjak tahun 2011 mengembalikan tulang belulang tentaranya ke negaranya. Sempat berhenti di tahun 2013, sekarang lanjut lagi dengan MoU antara pemerintah Jepang dan pemerintah Indonesia. Pihak AS, juga ingin melaksanakan hal serupa.
![]() |
“Pihak Jepang hanya mengambil bab tengkorak untuk dikremasi dan abunya dibawa ke Jepang. Abunya akan disemayamkan di Kuil Yasukuni, suatu kuil untuk menghormati korban perang dan hero Jepang ketika Perang Pasifik,” papar Hari.
FOKUS: Es Abadi Indonesia
Selain itu, peninggalan-peninggalan perang lainnya yakni tank, senjata hingga kapal terbang yang tenggelam. Namun yang menarik perhatian, ialah peninggalan tentara AS dan Jepang berupa botol Coca-Cola dan botol sake.
“Pasukan Jepang di markasnya minum sake, sedangkan pasukan AS minum Coca-Cola,” kata Hari.
![]() |
|
Tapi, ada satu lagi. Botol bir peninggalan tentara Australia yang bergabung dengan sekutu!
“Kalau bosnya, Jendral Douglas MacArthur makan es krim dia,” ujar Hari sambil tersenyum.
![]() |
Beberapa peninggalan Perang Pasifik, sekarang menjadi destinasi wisata dan ada juru peliharanya. Sebut saja, Situs Tugu Yamagata, Situs Pendaratan Sekutu, Situs Tugu MacArthur dan Situs Pendaratan Jepang.
“Ada Tanda Peringatan di Kampung Puay, Sentani yang dibentuk oleh Kedubes Jepang. Di situ banyak ditemukan tulang belulang tentara Jepang,” terang Hari.
![]() |
FOKUS: Koteka Terancam Punah
Perang Pasifik merupakan sejarah dunia yang tersimpan di Papua. Menurut Hari, sayangnya Pemerintah Provinsi Papua belum membangun museum khusus untuk memperingati sejarah tersebut.
“Untuk mengenang Perang Pasifik dan menyelamatkan artefak peninggalan perang, di Morotai sudah dibentuk museum. Sedangkan di Papua, belum ada museum yang khusus untuk mengenang Perang Pasifik,” harap Hari.
Tonton juga travel murah cuma Rp 100 ribu di video berikut ini:
Sumber detik.com